Sastrawan Bali: KTT G20 Ajang Komunikasikan Karya Sastra Indonesia

 

 

Sastrawan Bali: KTT G20 Ajang Komunikasikan Karya Sastra Indonesia

DENPASAR – Adanya pertemuan KTT G20 yang menghadirkan pemimpinn tertinggi dari 19 negara dan satu kawasan yaitu Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok atau China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Menurut sastrawan Bali Made Adnyana Ole harus juga dipahami bahwa Indonesia sedang berkomunikasi tentang berbagai bidang dengan negara-negara besar dan berpengaruh saat ini.

Saat ditemui di The Ambengan Tenten (TAT) Denpasar, Selasa, 18 Oktober 2022, usai jumpa pers rencana penyelenggaraan even internasional Ubud Writer and Reader Festival (UWRF), Adnyana Ole berharap agar pemimpin negara Indonesia dapat mengomunikasikan tentang berbagai karya sastra Indonesia pada para pemimpin negara dan delegasi yang hadir dari berbagai negara tersebut, “Harus disampaikan, bahwa Indonesia punya kehidupan sastra, juga di Bali,” ujar Adnyana Ole yang juga seorang cerpenis.

Karena itu, harus dimunculkan skema penerbitan karya sastra Indonesia, tentunya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, dan kemudian negara-negara G20 punya pengertian yang sudah dipahami dan dikomunikasikan untuk menyerap karya sastra Indonesia tersebut. “Tentu hal sebaliknya juga bisa diterapkan pada negara G20 lainnya.”

Sebagai sastrawan, Adnyana Ole berharap karya sastra juga menjadi alat diplomasi negara karena karya sastra Indonesia tentunya memiliki pencapaian yang menonjol. “Disini negara tentu hadir dalam hal mekanisme penerbitan dan distribusi, serta membantu mensupport lahirnya karya-karya sastra. Sedangkan teknis penulisan dikembalikan sepenuhnya pada para sastrawan.”

Adnyana Ole sangat berharap dalam sebuah even besar seperti KTTG20, Bali sebagai hosting, selain masyarakatnya optimal mensukseskan gelaran KTT G20 ini juga mendapatkan mamfaatnya. “Bali dari berbagai arah harus mendukung dan mensukseskan gelaran ini dan Masyarakatnya juga memperoleh manfaat, baik langsung maupun tidak langsung,” ujarnya menutup pembicaraan.

(*).