Pembangunan IKN Wujudkan Perubahan Peradaban

Pembangunan IKN Wujudkan Perubahan Peradaban

Oleh : Shenna Aprilya Zahra )*

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) bukanlah ide kemaren sore, mimpi tersebut sudah pernah ada sejak zaman Soekarno. Kini Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo memiliki hajat besar yakni membangun IKN di Kalimantan.

IKN merupakan wujud perubahan peradaban Indonesia dengan menghadirkan konsep pembangunan Indonesiasentris. Melalui pembangunan IKN, Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi nantinya tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.

Dalam sambutan, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia memerlukan keadilan ekonomi, Indonesia adalah negara yang terdiri dari 17 ribu pulau, bukan hanya satu pulau. Perlu kesetaraan pembangunan, perlu pemerataan pembangunan. Ini yang ingin dihadirkan yaitu dengan membangun IKN.

Selain itu, Presiden juga menegaskan bahwa pemindahan IKN ke Kalimantan merupakan langkah Indonesia untuk membangun budaya kerja, pemikiran dan basis ekonomi baru. Menurut Presiden, sebagai negara besar Indonesia harus berani memmiliki agenda besar untuk melangkah demi kemajuan bangsa.

Jokowi menambahkan, jika kita tidak berani transformasi dari sekarang, sampai kapanpun kita akan sulit untuk menjadi negara maju.

Mantan Walikota Surakarta tersebut menjelaskan, Nusantara merupakan masa depan Indonesia yang mampu terwujud dengan pihak, termasuk para investor. Untuk itu, pemerintah Indonesia membuka peluang bagi para investor untuk turut serta mewujudkan transformasi peradaban Indonesia.

Nusantara bisa terwujud dengan upaya bersama, tidak hanya pemerintah yang bergerak karena memang pemerintah hanya kurang lebih menyiapkan 20% dari anggaran yang ada. 80% akan pemerntah berikan kesempatan kepada para investor.

Jokowi juga menuturkan bahwa pemindahan Ibu kota dari Jakarta ke Nusantara telah tertuang ke dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Untuk itu, Presiden juga meminta kepada para investor untuk tidak ragu dalam menanamkan modalnya di IKN.

Pada kesempatan berbeda, Ari Dwipayana selaku Wakil Ketua Dewan Penasehat DPP Prajaniti Hindu Indonesia menegaskan bahwa beban DKI Jakarta akan semakin berat. Naik sebagai pusat pemerintahan dan sekaligus sebagai pusat bisnis.

Dipilihnya Kalimantan Timur juga dinilai sebagai lokasi pembangunan IKN yang sangat tepat. Selain karena di Kaltim minim risiko bencana, tingkat kepadatan penduduknya juga masih rendah, juga sebagai upaya mempercepat pemerataan pembangunan.

Posisi geostrategis Kalimantan Timur di tengah Indonesia akan memudahkan bagi pemerataan ekonomi, terutama ke wilayah Indonesia Timur yang masih tertinggal. Diharapkan dengan adanya pepindahan IKN ini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan dan mampu mendorong perdagangan antarwilayah dan mendorong penciptaan kesempatan kerja yang lebih besar.

Ari Dwipayana melanjutkan, pembangunan Ibu Kota Baru menjadi bagian dari sejarah penting bangsa Indonesia. Merupakan gagasan dan hasil karya anak bangsa bukan sebuah warisan kolonial.

Hasil karya ini tentu saja akan dikenang sampai ratusan tahun ke depan. Karena menjadi milstone atau tonggak sejarah yang amat penting, maka seharusnya IKN dibangun dengan konsep yang visioner.

Pembangunan IKN di Kalimantan tentu saja bukan semata-mata pindah pusat pemerintahan atau sekadar memindahkan gedung-gedung. Bukan juga semata mencari lokasi yang strategis, bukan juga sekadar merancang desain arsitektur yang indah. Melainkan harus memiliki visi yang besar ke depan. Pertama, visi menjadi smart metropolis yang compact dan modern.

Kedua, harus dirancang menjadi kota yang inklusif, atraktif, humanis, ramah dan nyaman bagi semua kalangan.

Ketiga, Ibu Kota Baru menjadi representasi identitas bangsa dengan mengapresiasi budaya Indonesia yang majemuk.

Keempat, mendorong tumbuhnya smart economy berbasis riset dan inovasi, serta mampu menciptakan kesempatan kerja baru.

Kelima, dirancang sebagai superhub dari daerah sekitarnya. Sehingga diharapkan pemerataan pembangunan dapat semakin terwujud.

IKN juga dapat melambangkan jembatan antara histori Indonesia. Pada dasarnya IKN merupakan jembatan antara masa lalu Indonesia dan mimpi Indonesia membangun peradaban dunia. Hal inilah yang diharapkan sebagai core value dalam membanguntata kota dan arsitek dari ibu kota baru.

Arsitek asal Jepang Kengo Kuma berharap agar IKN di Kalimantan tersebut bisa dijadikan contoh atau model bagi ibu kota terutama di Asia.

Presiden Jokowi telah menegaskan, bahwa pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur bertujuan untuk pemerataan pembangunan.

Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 17 ribu pulau, akan tetapi penyebaran populasi masyarakatnya masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Hal tersebutlah yang menurut Jokowi menjadi sebab pendapatan Domestik Bruto atau PDB Indonesia juga terkonsentrasi di Jawa. Artinya magnet ada di Pulau Jawa dan Jakarta, sehingga diperlukan magnet lain.

Pemindahan Ibu Kota Negara juga mendorong pemerataan pembangunan, dimulai dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunannya yang bakal memberikan dampak ekonomi positif luar biasa bagi bangsa melalui jalur investasi dan perdagangan.

Ketika ekonomi dan investasi bergerak, disitulah peradaban akan dimulai, sehingga membangun IKN merupakan langkah konkrit pemerintah dalam membangun peradaban.

 

 

)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara