BLT BBM Telah Didistribusikan di Berbagai Daerah
BLT BBM Telah Didistribusikan di Berbagai Daerah
Oleh : Abdul Rozak )*
Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM merupakan program yang diinisiasi oleh pemerintah yang bertujuan agar masyarakat yang terdampak penyesuaian harga BBM, mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
Penyaluran BLT ini juga tersebar di seluruh Indonesia. Untuk melancarkan distribusi bantuan kali ini, PT Pos Indonesia (Persero) memiliki andil dalam menyalurkan BLT BBM ke berbagai daerah yang termasuk dalam kategori tertinggal, terpencil dan terdepan (3T).
Adapun daerah 3T yang sarat akan tantangan terkait kondisi geografis dan topografinya yang berupa perairan dan pegunungan. Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam Provinsi Riau (Kepri) merupakan salah satu daerah 3T yang didatangi petugas juru bayar Pos Indonesia. Sebagai daerah 3T, kecamatan Belakang Padang memiliki beberapa pulau dengan keunikannya tersendiri.
Adapun pulau terluar yang masuk dalam wilayah kecamatan Belakang Padang adalah Pulau Nipah, Pelampong dan Batu Berhenti. Pulau tersebut tidak berpenduduk dan hanya terdapat mercusuar. Namun saat ini Pulau Pelampong terdiri dari tiga kepala keluarga (KK) dengan 11 jiwa. Meski hanya 3 KK, perhatian pemerintah tetap sampai di pulau tersebut.
Camat Belakang Padang, Kota Batam, Yudi Admadjianto mengatakan bahwa petugas Pos Indonesia mengunjungi rumah warga kategori keluarga penerima manfaat (KPM) untuk menyerahkan bantuan sebesar Rp 500.000. Rinciannya, BLT BBM sebesar Rp 300.000 dan Bantuan Sosial (Bansos) senilai Rp 200.000.
Dalam rilisnya Yudi mengatakan bahwa BLT BBM diserahkan kepada 2.900 KPM yang berada di enam kelurahan. Kini seluruh KPM sudah menerima BLT BBM yang didistribusikan oleh Pos Indonesia. Selain disalurkan secara langsung, petugas juru bayar juga menyalurkannya melalui komunitas di tingkat kelurahan.
Yudi menilai, penyaluran melalui komunitas dapat mempermudah masyarakat dalam menjemput bantuan tersebut. Yudi mengucap terima kasih kepada Pos Indonesia yang telah mampu menyalurkan BLT BBM hingga ke kelurahan sehingga sangat memudahkan masyarakat. Sebab, jika masyarakat mengambilnya ke kantor pos di kecamatan mereka pun tetap harus mengeluarkan biaya tambahan. Di mana biaya pulang pergi untuk melintasi pulau-pulau sebesar Rp 100.000
Yudi memaparkan, koordinasi lintas stakeholder merupakan kunci penting dalam menyukseskan penyaluran BLT. Hal tersebut mengingat keberadaan beberapa kelurahan di kecamatan tersebut berlokasi di pulau terdepan. Pengamanan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang berjaga di perbatasan pun krusial.
Sementara itu, Executive General Manager Pos Batam Elan menjelaskan, BLT BBM di Kota Batam telah mencapai 95% yakni untuk 29,059%
Daerah kepulauan memiliki karakteristik khusus sehingga penyaluran BLT BBM kepada KPM harus dilakukan dengan cara tepat. Pihaknya telah melakukan strategi percepatan penyaluran guna memudahkan KPM menerima bantuan BLT BBM. Hal ini dilakukan dengan cara mendekatkan diri kepada masyarakat atau jemput bola.
Elan menjelaskan, tim yang dibentuk oleh Pos Indonesia, terdiri dari 20 petugas untuk melayani 10-12 pulau di tiga wilayah kecamatan. Dalam menjalankan tugas tersebut, petugas menggunakan moda transportasi air untuk menyalurkan bantuan. Mekanisme penyaluran di wilayah terdepan mempunyai strategi khusus karena kerap terkendala sinyal. Pihaknya melakukan mitigasi dengan mode offline tanpa mengurangi keabsahan validasi penerima bantuan.
Elan berharap, agar kerjasama serta koordinasi yang sudah terjalin baik dengan pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Dinas Sosial, kecamatan, kelurahan dan aparat keamanan TNI serta Polri terus terjalin. Kolaborasi tersebut tentu saja akan memudahkan kinerjanya dalam menyalurkan bantuan kepada penerima.
Sejumlah KPM penerima BLT BBM, mengaku bersyukur karena dirinya tidak luput dari perhatian pemerintah, meski mereka tinggal di kawasan 3T. Salah satunya adalah Rusmiana, warga pulau Kasu, Kota Batam.
Rusmiana mengaku uang BLT BBM sebesar Rp 500.000 akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan biaya sekolah anak. Dirinya mengaku senang karena ada petugas Pos Indonesia yang datang langsung ke pulau tersebut, Rusmiana dan para warga tinggal datang dan antre, lalu mendapatkan uang sebesar Rp 500.000 secara utuh.
Ia bercerita, pada penyaluran BLT sebelumnya, dirinya dan warga pulau terluar harus pergi ke kecamatan. Biaya transportasi yang dibutuhkan pulang pergi mencapai Rp 80.000. Ongkos tersebut belum termasuk uang makan selama berada di kecamatan. Alhasil, uang BLT yang mereka terima berkurang lantaran digunakan untuk nombok biaya tambahan tersebut.
Tak hanya Rusmania, Mazlanm, warga Pulau Pelampong Kota Batam juga mengaku bersyukur atas BLT BBM yang diterima oleh pihaknya.
Kolaborasi antara pemerintah dengan PT Pos Indonesia telah menghasilkan satu bentuk nyata kehadiran program pemerintah untuk masyarakat yang tinggal di berbagai daerah. Adanya program BLT BBM tersebut juga menunjukkan bahwa negara hadir di tengah-tengah masyarakat.
)* Penulis adalah kontributor Nusa Bangsa Institute