Waspada Corona XBB, Segera Vaksin Booster

Waspada Corona XBB, Segera Vaksin Booster

Oleh : Gema Iva Kirana )*

Virus Covid-19 terus bermutasi dan terakhir ada subvarian XBB yang sudah masuk Indonesia sejak beberapa bulan lalu. Masyarakat diminta untuk lebih waspada karena jika terinfeksi XBB jauh lebih menular daripada subvarian lain. Jika tidak ingin terkena corona XBB maka harus vaksin booster dan menaati protokol kesehatan.

Pandemi sudah berjalan hampir 3 tahun dan belum selesai. Masyarakat diminta untuk lebih bersabar dalam menghadapi pandemi karena muncul mutasi baru virus Covid-19 dari varian Omicron, yakni subvarian XBB. Sesuai dengan sifat virus maka ia terus bermutasi dan hasilnya jauh lebih ganas. Terbukti corona XBB membuat lonjakan pasien di Singapura menjadi 6.000 kasus per hari.

M. Syahril, Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, menyatakan bahwa di Indonesia, Corona subvarian XBB terdeteksi ketika seorang pasien pulang dari perjalanan luar kota. Ia dinyatakan positif Covid-19 subvarian XBB tanggal 26 September 2022 dan sembuh tanggal 3 Oktober 2022. Kasusnya adalah transmisi lokal. Sementara orang-orang yang berkontak dengan pasien sudah dilakukan testing dan tracing dan mereka semua positif corona XBB.

Dalam artian, masyarakat tidak bisa bersantai karena virus Covid-19 varian Omicron subvarian XBB tidak hanya ada di Singapura atau negara-negara lain, tetapi sudah masuk di Indonesia. Semua orang harus lebih waspada karena subvarian ini jauh lebih menular daripada subvarian lain.

Di Indonesia, terjadi kenaikan jumlah pasien corona gara-gara kedatangan virus Covid-19 subvarian XBB. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, jumlah pasien Covid-19 per tanggal 18 November 2022 ada 36.699 orang, sehingga ini perlu menjadi perhatian bersama.

Masyarakat harus lebih disiplin dalam menjaga gaya hidup sehat agar tidak menjadi pasien corona berikutnya. Cara pertama adalah menaati protokol kesehatan , terutama memakai masker dan menghindari kerumunan. Kemudian, cara yang berikutnya adalah dengan vaksinasi booster alias suntikan ketiga.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, per tanggal 18 November 2022, cakupan vaksinasi dosis 2 sudah mencapai 73,38%. Namun cakupan vaksinasi untuk dosis ketiga (booster) baru 28,13%. Angka ini tentu sangat minim karena untuk membentuk kekebalan kelompok butuh minimal 75% cakupan vaksinasi booster, sehingga makin banyak yang bebas corona varian apa saja, termasuk XBB.

Masyarakat dihimbau untuk segera mendapatkan vaksin booster agar mereka terbebas dari ancaman virus Covid-19 subvarian XBB. Saifullah Abdulgani, Juru Bicara Satgas penanganan Corona Provinsi Aceh, menyatakan bahwa vaksin booster sangat penting untuk meningkatkan antibodi tubuh dari corona. Terdapat penurunan antibodi setelah 6 bulan vaksinasi primer (dosis pertama dan kedua), oleh karena itu booster masih diwajibkan.

Dalam artian, banyak orang yang salah sangka bahwa setelah mendapatkan suntikan kedua vaksin corona sudah kuat antibodinya. Padahal mereka masih butuh suntikan booster agar kekebalan tubuhnya naik. Apalagi ketika ada serangan dari corona XBB yang terbukti lebih cepat menular. Oleh karena itu segera vaksin booster ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat.

Masyarakat tidak usah khawatir karena suntikan booster masih digratiskan oleh pemerintah, sama seperti suntikan vaksin pertama dan kedua. Vaksin booster juga halal MUI dan memiliki izin BPOM, sehingga tidak usah diragukan kehalalan dan keamanannya.

Untuk melihat jadwal penyuntikan booster maka mudah sekali karena masyarakat tinggal memeriksa aplikasi Peduli Lindungi dan biasanya ada undangan untuk suntik booster, 6 bulan setelah suntikan dosis kedua. Setelah ada undangan maka datang saja ke Rumah Sakit terdekat yang menyediakan vaksinasi Covid-19.

Pemerintah daerah perlu untuk mensosialisasikan bahaya virus Covid-19 subvarian XBB kepada masyarakat, terutama yang tinggal di desa dan pedalaman. Mereka sangat minim informasi, bahkan bisa jadi ada yang mengira pandemi sudah selesai, karena banyak orang yang melepas masker. Sosialisasi dilakukan secara langsung agar lebih jelas, terutama kepada warga yang masuk kategori lansia (lanjut usia).

 

Saat sosialisasi, pemerintah daerah juga memberi tahu pentingnya vaksin booster dan memberikan kertas berisi jadwal suntik di Puskesmas terdekat. Jika ada sosialisasi seperti ini maka akan ada banyak warga yang paham bahaya XBB dan mereka akan segera suntik booster.

Sementara itu, pihak swasta juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dengan mengadakan vaksinasi booster untuk umum, biasanya diadakan di aula universitas atau pusat perbelanjaan. Vaksinasi model ini akan memikat masyarakat sehingga mereka mau dibooster, karena para tenaga kesehatan sudah siap untuk stand by. Apalagi biasanya ada doorprize sehingga membuat peminat vaksinasi makin tinggi.

Virus corona subvarian XBB sudah masuk Indonesia dan sangat berbahaya karena jauh lebih menular daripada subvarian lain. Masyarakat dihimbau untuk lebih waspada dan disiplin dalam protokol kesehatan . Mereka juga wajib vaksin booster agar tidak terinfeksi virus Covid-19 subvarian XBB.

 

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute