BIN Antar Bantuan Langsung Depan Tenda Pengungsi

BIN Antar Bantuan Langsung Depan Tenda Pengungsi

Tanpa mengenal lelah, Tim Kemanusiaan BIN terus salurkan bantuan untuk warga yang bertahan di posko pengungsian. Penyaluran bantuan ini merupakan upaya BIN untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak gempa Cianjur.

 

Kabinda Jawa Barat, Brigjen Ruddy Prasemilsa, mengungkapkan posko pengungsi mandiri di Kampung Cijedil RT 4 RW 2, Kecamatan Cugenang menjadi lokasi yang dikunjungi oleh Tim Kemanusiaan BIN bersama dengan Tim Medical Intelligence BIN pada Rabu (30/11).

 

“Saat ini, 84 KK atau sekitar 256 jiwa yang mendiami posko pengungsi mandiri. Adapun, bantuan yang diberikan adalah makanan siap saji, perlengkapan khusus wanita, kebutuhan anak, selimut dan obat-obatan,” ungkap Brigjen Ruddy.

 

Para pengungsi beralasan belum ingin pindah karena masih ingin memperbaiki rumahnya yang ambruk akibat guncangan gempa. Para pengungsi merasa lebih nyaman mendiami tenda pengungsian di sekitar rumahnya bersama dengan keluarga.

 

 

Warga pengungsi mandiri, Heri Suherman, menyambut kunjungan Tim BIN dan mengucapkan rasa terima kasihnya karena bantuan tersebut bisa digunakan untuk beberapa hari kedepan.

 

“Kebutuhan sehari-hari saat ini sudah tercukupi dengan adanya bantuan. Kedepannya, warga menantikan bantuan terus tetap ada,” ujar Heri.

 

Heri menambahkan keluarganya akan tetap bertahan di tenda pengungsian hingga Ketua RT meminta untuk kembali. Sementara ini, keluhan yang dialami yaitu penyakit gatal yang menimpa anaknya.

 

Warga pengungsi lainnya, Ana Royani, merasakan manfaat dari bantuan yang dikirim langsung oleh BIN ke tenda-tenda pengungsian karena bisa diterima oleh warga.

 

“Saya sangat bersyukur dengan bantuan langsung dari BIN, nggak belok kemana-mana. Kebetulan juga sedang sakit, jadi sangat membantu. Sudah tiga hari ini, saya panas tinggi dan diare,” ungkap Ana.

 

Dari beberapa jenis bantuan, Ana sangat membutuhkan makanan ringan, minuman, dan beras. Menurutnya, air bersih untuk mandi, cuci, kakus (MCK) sudah cukup di daerah ini.

 

“Harapan kedepan, bantuan langsung dapat disalurkan ke warga. Apalagi, kondisi suami sedang sakit dan saya tidak bisa kemana-mana,” tutupnya.