Mengapresiasi Pembangunan SDM di IKN

Jakarta – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) adalah proyek besar yang tidak hanya membutuhkan pembangunan infrastruktur tetapi juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) agar kelak warga yang tinggal di IKN memiliki ketrampilan kerja untuk menunjang kemajuan IKN.

Tercatat 144 warga Kecamatan di Sepaku, Penajam Paser Utara mendapatkan pelatihan pengembangan  keterampilan kerja berbasis kompetensi seiring dengan pembangunan IKN Nusantara.

Pelatuhan tersebut dimaksudkan untuk menyiapkan serta membangun SDM lokal, agar dapat menyambut peluang kerja di IKN Nusantara.

(Plt) Bupati PPU Hamdam Pongrewa mengatakan, pelatihan berbasis kompetensi tersebut merupakan peluang SDM lokal untuk meningkatkan kompetensi dalam mempersiapkan diri dalam rangka bersaing di dunia kerja yang ada di IKN Nusantara.

Hamdam menjelaskan, pengembangan potensi dan kompetensi sebagai modal serta kesiapan masyarakat lokal sangat diperlukan, sebab ada peluang kerja yang besar dan banyak persaingan kerja dengan bertambahnya jumlah pendatang.

Dirinya menuturkan bahwa masyarakat PPU harus bisa menangkap peluang kerja dengan keberadaan IKN Nusantara. Hamdam tidak ingin warga PPU menjadi penonton di rumah sendiri.

Pelatihan yang digagas oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) tersebut merupakan pelatihan tahap 2, sedangkan pelatihan tahap 1 telah dilaksanakan pada tanggal 4 sampai 27 Juli  2022 lalu.

Pelatihan yang diberikan antara lain, pengecatan, barista, pembuatan kue dan roti, hidroponik, sablon atau digital printing, pembuatan batik tulis operator mesin pengeruk (eskavator) serta operator truck jungkit (dumb truck).

Dirinya juga berharap agar masyarakat yang tinggal  di daerah berjuluk “Benuo Taka” tersebut juga mempersiapkan diri untuk mengembangkan potensi daerah bagi daerah penyangga ibu kota negara baru.

Hamdam juga menjelaskan bahwa potensi daerah yang dapat menunjang IKN Nusantara di antaranya adalah sektor pertanian, perikanan tangkap dan budidaya, serta banyak potensi lainnya.

Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan pangan ibu kota negara Indonesia, hal tersebut dikarenakan lokasi PPU berdekatan dengan IKN Nusantara.

Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menyediakan Anjungan SIAPKerja, di mana program tersebut  bertujuan untuk menyerap tenaga kerja lokal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia baru bernama Nusantara pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Caswiyono Rusydie selaku Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan dalam keterangan persnya menuturkan bahwa Anjungan SIAPKerja merupakan dukungan dari Kemnaker kepada Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara yang menjadi titik pembangunan IKN Indonesia baru.

Anjungan SIAPKerja memberikan pelayanan bidang ketenagakerjaan bagi masyarakat yang mengintegerasikan seluruh layanan dalam satu ekosistem ketenagakerjaan yang utuh, mulai dari pelatihan, sertifikasi dan penempatan.

Diharapkan penyediaan anjungan SIAPKerja di Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi solusi permasalahan ketenagakerjaan di Kalimantan Timur, terutama di daerah yang menjadi titik sentra pembangunan IKN Indonesia baru.

Anjungan SIAPKerja tidak hanya ditujukan untuk para pencari kerja di bidang industri dan perusahaan saja, tetapi bisa juga untuk masyarakat yang ingin menjadi pengusaha dan berwiraswasta dengan meningkatkan kompetensi dalam bidang tertentu.

Pemerintah melalui Kemnaker juga memfasilitasn berbagai pelatihan kepada masyarakat dengan melibatkan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, Kalimantan Timur.

Dengan adanya anjungan SIAPKerja sangat diharapkan hal tersebut dapat mengatasi persoalan seperti pengangguran.

Sementara itu Muhammad Ali Hapsah selaku Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavogan) Kementerian Tenaga Kerja, mengatakan pihaknya telah menyiapkan program pelatihan yang khusus ditujukan untuk masyarakat yang tinggal di kecamatan Sepaku yang merupakan titik sentral pembangunan IKN.

Ali menuturkan bahwa pembangunan fisik memang sangat penting, tetapi jangan lupa bahwa pembangunan sumber daya masyarakat juga wajib diperhatikan, hal tersebut guna menghindari adanya kecemburuan sosial dan mengantisipasi masyarakat sekitar IKN.

Ali menilai bahwa untuk menunjang pembangunan PPU, tentu diperlukan program-program pelatihan yang sesuai dengan masyarakat sekitar IKN. Baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembangunan IKN.

Perlu diketahui bahwa pembangunan IKN akan melibatkan banyak tenaga kerja. Setidaknya pemerintah membutuhkan 200 ribu tenaga kerja untuk menyelesaikan pembangunan IKN. Untuk itu perlu peran semua pihak, termasuk dukungan dari masyarakat lokal yang terdampak langsung pembangunan IKN.

Pada kesempatan berbeda, Gubernur Kalimantan Timur, Dr H Isran Noor, memberikan apresiasi dan merasa senang serta bangga. Karena baru pertama kalinya Kementerian RI menggelar pelatihan di titik nol ibu kota negara (IKN) Nusantara dan hal tersebut dilakukan oleh Kemnaker RI.

Pelatihan tersebut tentu saja merupakan wujud sebagai dukungan terhadap pemulihan ekonomi negara. Artnya, negara sudah mulai menyiapkan SDM atau tenaga kerja yang berkompeten dalam berbagai bidang.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh IKN merupakan pelatihan yang benar-benar banyak dibutuhkan oleh perusahaan guna menunjang pembangunan di IKN, sehingga diharapkan masyarakat yang tinggal di PPU memiliki skill guna mendapatkan pekerjaan di IKN.