Waspada Varian XBB Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19
Jakarta — Virus covid-19 varian XBB sudah masuk ke Indonesia dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai ceroboh dengan melepas masker atau melanggar poin lain dalam protokol kesehatan. Pasien corona makin banyak gara-gara varian XBB, oleh karena itu semua orang harus menjaga kesehatan dan melengkapi vaksinasi.
Pandemi sudah berjalan selama hampir 3 tahun, tetapi virus corona belum benar-benar hilang dari muka bumi. Virus ini terus bermutasi dan terakhir ada varian XBB, yang dikenal lebih ganas karena menular jauh lebih cepat daripada varian lain. Masyarakat diminta untuk lebih waspada dalam menghadapi varian ini. Jangan malah berleha-leha atau mengira pandemi sudah selesai.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menyatakan bahwa per akhir November 2022, dari 90% pasien corona di Indonesia, terjangkit varian XBB. Sementara sisanya sakit gara-gara virus covid-19 varian BA.5.
Menurut data Kementerian Kesehatan, per tanggal 6 Desember 2022, jumlah pasien corona ada 3.744 orang. Sementara sebulan sebelumnya ‘hanya’ 3.662 orang. Berarti dalam sebulan ada kenaikan sampai 100 pasien per harinya. Semua ini gara-gara virus covid-19 varian XBB, yang memang lebih menular daripada varian lain.
Masyarakat harus mewaspadai virus covid-19 varian XBB karena jangan sampai mereka jadi korban selanjutnya. Saat jumlah pasien naik maka harus makin menjaga kesehatan dan taat protokol. Selalu pakai masker dan menaati poin lain dalam protokol kesehatan.
Namun sayang sekali banyak orang yang sudah melepas masker. Entah karena lelah dengan pandemi corona berkepanjangan, atau mengira pandemi sudah selesai. Perlu ada sosialisasi lagi dalam pendisiplinan memakai masker, terutama di tempat-tempat umum. Misalnya di dalam pasar, supermarket, sekolah, dan orang yang tak pakai masker wajib ditegur dan harus mengenakannya.
Kemudian, poin lain dalam protokol kesehatan yang harus ditaati adalah mengurangi mobilitas dan menjaga jarak. Oleh karena itu pemerintah melanjutkan PPKM sampai akhir libur natal dan tahun baru, yakni tanggal 9 Januari 2023. Meski PPKM relatif lebih longgar aturannya dan tidak ada penyekatan, tetapi masyarakat diharap lebih tertib.
Terlebih ketika akhir tahun ketika anak-anak sekolah liburan. Jangan bepergian dulu jika tidak terpaksa, karena ada ancaman virus covid-19 varian XBB. Jika memang ingin piknik, pilih tempat yang terbuka sehingga ada aliran udara yang bebas, misalnya taman atau kebun yang relatif sepi. Jangan lupa pakai masker dan menaati poin lain dalam protokol kesehatan.
Masyarakat juga harus mengetahui ciri-ciri terkena virus corona varian XBB. Dokter Dyah Novita menyatakan bahwa seorang pasien corona XBB merasakan anosmia alias kehilangan fungsi indra penciuman. Memang orang yang batuk-pilek bisa saja hidungnya mampet. Namun pasien corona tak hanya pilek tetapi tidak bisa mencium aroma sama sekali, bahkan yang agak keras seperti bau alkohol.
Kemudian, pasien corona XBB merasakan tubuh yang lemas dan susah untuk beranjak dari tempat tidur. Tungkai dan kakinya terasa sangat nyeri dan membuatnya susah untuk beraktivitas, padahal ia baru saja bangun tidur dan belum melakukan pekerjaan yang memakan tenaga.
Ciri-ciri lain kena corona XBB adalah pasien merasa sakit sekali di bagian tenggorokan. Meski ia sudah minum obat flu biasa, tetapi sakitnya tidak bisa hilang. Oleh karena itu jika ada masyarakat yang memiliki satu atau semua ciri-ciri tersebut, diharap untuk langsung datang ke laboratorium untuk periksa rapid atau PCR.
Jika memang positif corona maka akan segera ditindaklanjuti dan dibawa ke RS terdekat. Pasien tidak usah takut karena pengobatan dari virus covid-19 masih ditanggung pemerintah. Dengan catatan ia memiliki kartu BPJS kesehatan yang aktif.
Sementara itu, Syahril menambahkan, pemerintah akan meningkatkan vaksinasi booster kedua dalam waktu dekat. Jika sudah ada booster kedua maka akan meningkatkan imunitas masyarakat. Mereka akan tidak kena corona varian apapun, termasuk XBB.
Selama ini vaksinasi booster kedua masih diprioritaskan untuk para lansia dan tenaga kesehatan. Namun masyarakat tidak usah khawatir karena mereka akan mendapatkannya juga. Nanti tiket untuk vaksin akan didapatkan di aplikasi Peduli Lindungi, lengkap dengan tanggalnya.
Masyarakat wajib untuk melengkapi vaksinnya, baik booster pertama maupun kedua. Cakupan vaksinasi booster pertama masih di bawah 50% dan perlu ada kesadaran agar mereka melengkapi vaksinnya. Tujuannya agar tidak tertular corona varian apa saja.
Di Indonesia, corona varian XBB sudah masuk, dan ia lebih cepat menular sehingga membuat lonjakan pasien. Jangan sampai ada serangan gelombang keempat dari virus covid-19 gara-gara ulah XBB. Oleh karena itu masyarakat perlu menghafalkan ciri-ciri kena varian XBB. Juga berdisiplin dalam menaati protokol kesehatan serta melengkapi vaksinasi sampai booster kedua.