BIN Bantu Warga Terdampak Gempa Cianjur
Cianjur – Gempa yang terjadi di Cianjur masih menyisakan duka bagi korban yang saat ini berada di pengungsian, harta benda hingga rumah rusak akibat gempa yang melanda Cianjur November lalu.
Selain itu data kependudukan juga banyak yang hilang, musnah atau rusak menjadi persoalan yang dihadapi oleh para penyintas gempa Cianjur. Untuk mengatasi masalah tersebut, tim kemanusiaan dari Badan Intelijen Negara (BIN) menggandeng Satgas Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri).
Bantuan tersebut berguna untuk kembali menerbitkan beragam dokumen kependudukan para korban. Penerbitan dokumen kependudukan diprioritaskan bagi penyintas penghuni tenda-tenda pengungsian yang dibangun BIN di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Kepala BIN Daerah (KABINDA) Jawa Barat Brigjen TNI Ruddy Prasemilsa menuturkan, pihaknya bisa memberikan kembali dokumen kependudukan yang sebenarnya memang milik para korban, baik KTP, Kartu Keluarta, Akta Kelahiran, hingga Akta Kematian.
Ruddy Prasemilsa mengatakan, 10 hari pasca gempa yang melanda Cianjur, banyak para pengungsi yang dilanda kebingunan karena tidak memiliki lagi data diri dan dokumen kependudukan lainnya.
Tim Kemanusiaan BIN, memastikan proses penerbitan berbagai dokumen kependudukan berjalan baik. Tentu dengan menyiapkan semua keperluan Satgas dan para penyintas gempa. Karena dokuman kependudukan ini adalah hak konstitusional setiap warga negara. Supaya masyarakat dapat mengakses pelayanan publik.
Dalam menjalankan aksi kemanusiaan membantu para korban gempa Cianjur, BIN mengambil gerak cepat untuk membangun posko Bantuan Kemanusiaan sejak hari pertama gempa. Kini lebih dari 300 orang mengungsi di Posko BIN yang dibangun di jalan lintas Labuan-Cianjur.
Ruddy Prasemilsa mengaku, posko yang dibangun tersebut akan tersu membantu selama masyarakat membutuhkan. Pihaknya juga akan terus melayani sampai masyarakat betul-betul siap kembali ke rumah.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Jawa Barat Indri Chandra menjelaskan, Tim Satgas Dukcapil Kemendagri Peduli Cianjur dibekai peralatan lengkap. Antara lain mobile enrollment, alat cetak KTP, dan blanko KTP.
Hal ini tentunya memudahkan pembuatan dokumen kependudukan, sehingga masyarakat bisa mencetak dan mengambilnya secara langsung. Tim Kemendagri bersama Disdukcapil Provinsi dan Kabupaten Cianjur menginisiasi pelayanan dokumen administrasi kependudukan bagi warga terdampak bencana.
Indri juga sangat mengapresiasi Tim Kemanusiaan BIN yang telah memfasilitasi perekaman administrasi kependudukan masyarakat terdampak gempa kali ini. Dirinya berharap agar sinergitas serupa dapat dijalin dengan stakeholder lain demi memulihkan kondisi masyarakat.
Selain urusan administrasi pendataan penduduk, BIN juga mengajak para pengungsi korban gempa yang berada di Posko untuk mengikuti senam bersama. Acara senam bersama tersebut bertujuan agar para pengungsi dapat tetap menjaga kesehatannya sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Pihak BIN juga menyediakan hadiah door prize, hal tersebut rupanya dapat menghibur masyarakat yang menderita. Setelah kegiatan senam, Binda Jabar juga melakukan fogging terhadap tenda pengungsi, toilet, posko petugas, gudang penampungan bantuan dan area parkir serta lahan kosong, agar warga pengungsi dan petugas yang berada di Posko Bantuan BIN terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti DBD.
Setiap bantuan yang dihadirkan di posko tanggap darurat Binda Jawa Barat dapat meringankan beban masyarakat terdampak bencana gempa bumi Cianjur. Dengan aksi berbagi ini, pihaknya juga berharap agar dampak bencana dapat segera pulih.
Sebelumnya BIN juga telah upaya pemberian layanan kesehatan oleh Tim Medis dari Medical Intelligence (MI) BIN kepada korban gempa di Desa Pameungpeuk, Cijedil, Kecamatan Cigunang, Kabupaten Cianjur.
Ketua Tim Dokter Medical Intelligence Sri Wulandari mengatakan bahwa kehadiran tim medis MI BIN bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para korban gempa yang memiliki kesulitan dalam mengakses sarana kesehatan.
Wulan menuturkan, pihaknya melihat, selain membutuhkan dukungan untuk memenuhi masalah logistik dasar, para korban juga mempunyai persialan terkait kesehatan. Untuk itulah MI hadir melalui door to door.
Guna mengantisipasi kemungkinan tingkat kerawanan kesehatan korban, Tim MI BIN juga menyiagakan unit ambulance beserta dua orang dokter dan 7 orang tenaga medis terlatih, obat-obatan pendukung bagi masyarakat yang membutuhkan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan cemas untuk pengobatan berjalan.
Layanan kesehatan door to door MI BIN mendapat sambutan positif dari masyarakat terdampak gempa Cianjur. Masyarakat sangat terbantu mengingat pelayanan kesehatan saat ini sulit mereka dapati, utamanya di daerah yang tidak bisa dijangkau oleh tim kesehatan.
BIN menjadi salah satu lembaga negara yang tanggap dalam kebencanaan di Indonesia, bantuan yang telah diberikan tersebut tentu saja sangat dibutuhkan bagi para korban gempa.