Ekonomi Nasional Diprediksi Melesat Tahun 2023
Oleh : Arsenio Bagas Pamungkas )*
Kondisi perekonomian nasional di Indonesia menurut para pakar diprediksi akan terus mengalami peningkatan, tidak tanggung-tanggung, bahkan akan terus melesat hingga di atas angka 5 persen ditahun 2023 mendatang.
Belakangan ini memang telah terjadi banyak sekali guncangan selama tahun 2022, bahkan tekanan mengenai potensi ancaman multidimensional terus menghantui. Hal tersebut tentunya tidak mudah untuk dilalui oleh suatu negara begitu saja, entah itu merupakan guncangan yang berasal dari internal atau bahkan guncangan yang berasal dari faktor luar negeri.
Meski begitu, nyatanya Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu terus bertahan dari segala macam guncangan perekonomian sepanjang tahun 2022. Bahkan, optimisme terus digaungkan karena memang sejatinya kondisi fundamental perekonomian Tanah Air sangatlah bagus.
Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa Indonesia jelas sekali akan bisa terbebas dari segala macam ancaman di dunia ekonomi pada tahun 2023 mendatang. Ia melihat justru pada tahun tersebut menjadi sebuah momen yang sangat penting dan berharga karena perekonomian Tanah Air mampu melesat dengan jauh lebih baik lagi.
Pasalnya, selama ini sudah terbukti bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang mampu bertahan di tengah banyaknya gejolak yang terjadi, mulai dari tatkala penyebaran COVID-19 di dunia dan membuat banyak negara mengalami kesulitan perekomian hingga pada ancaman inflasi di Amerika Serikat.
Airlangga Hartarto menambahkan bahwa saat ini posisi Indonesia sudah tengah bersiap untuk terus lepas landas menuju ke level berikutnya. Sejak dua tahun belakangan ini seluruh dunia digempur dan nyatanya bangsa ini tetap bisa bertahan dan berjuang. Maka dari itu, optimisme sangat menghiasi bagaimana keberhasilan pengelolaan ekonomi yang ada di Indonesia karena sejauh ini memang tidak banyak negara yang berhasil bertahan di tengah ganasnya badai tersebut.
Data menunjukkan, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal ketiga saja berhasil terus menembus di atas 5 persen, yakni pada angka 5,72 persen secara tahunan (yoy), kemudian bukan hanya itu saja, namun terjadi pula penurunan inflasi di Tanah Air hingga ke titik 5,42 persen (yoy) pada bulan November 2022. Lebih lanjut, Indonesia juga memiliki cadangan devisa yang positif, kemudian diimbangi dengan adanya neraca perdagangan yang terus mengalami surplus bahkan selama 30 bulan secara beruntun.
Sementara itu, Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmi Radhi juga mengungkapkan optimismenya mengenai perekonomian Indonesia pda tahun 2023 mendatang. Dirinya menilai bahwa pada tahun depan, bangsa ini masih akan terus merasakan kelonjakan dari komoditas energi, yang mana menjadi salah satu komoditas andalan Tanah Air sejauh 2022.
Penilaian tersebut didapatkannya tatkala melihat bahwa konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina belum menunjukkan titik terang. Hal tersebut kemudian menjadikan negara-negara di Eropa yang sangat tergantung dengan pasokan energi dari kedua negara tersebut sama sekali tidak bisa menggunakan gas dari Rusia.
Alhasil, negara-negara di Uni Eropa akan kembali memanfaatkan batubara untuk bisa terus memberikan pasokan energi pada mereka agar semuanya bisa berjalan dengan lancar. Tentunya, pasar batu bara tersebut menjadi sangat berpotensi bagi Indonesia, termasuk di dalamnya terdapat nikel.
Fahmi menilai bahwa selama ini hilirisasi yang terjadi memang sudah terjalin dengan sangat baik. Dengan adanya hilirisasi tersebut, maka membuat harga ekspor nikel nilai tambah menjadi jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan biji nikel. Tentunya dengan adanya fakta itu, maka membuat pemasukan devisa negara juga akan terbantu, yang mana turut berpengaruh pada percepatan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Selanjutnya, bukan hanya terkait dengan aktivitas ekspor komoditas seperti batubara dan juga nikel saja, melainkan ekonom tersebut masih meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan terus meningkat hingga di atas 5 persen pada tahun 2023 adalah berkat ditopang oleh kuatnya ekonomi domestik.
Tentunya, dengan adanya pertumbuhan ekonomi hingga di atas 5 persen pada tahun depan tersebut, akan terus memicu daya beli dari masyarakat, khususnya konsumen di Indonesia yang memang jumlahnya sangatlah tinggi. Tentu tatkala daya beli dari para konsumen Tanah Air tersebut meningkat, maka menjadikan tulang punggung bagi kuatnya fundamental ekonomi di Indonesia.
Maka dari itu, baginya pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan terus terjaga. Dirinya juga mengaku sangat optimis bahwa pertumbuhan ekonomi bukan hanya terjaga, namun terus melesat dengan disertai adanya penurunan atau rendahnya tingkat inflasi dan juga di sisi lain akan terjadi kenaikan pada nilai tukar Rupiah yang menjadi semakin bagus.
Menghadapi suasana pergantian tahun dari 2022 menuju ke 2023, banyak sekali optimisme yang dimiliki, utamanya pada sektor perekonomian nasional. Bahkan para pakar pun terus memprediksikan bahwa akan terus terjadi peningkatan pada ekonomi Indonesia hingga di atas 5 persen.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute