Nanang Qosim Ajak Seluruh Elemen Bangsa Bergandengan Tangan Jaga Tahun Politik dan Pemilu 2024 Terbebas Isu SARA dan Hoaks
Jakarta – Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) mengatakan Seluruh elemen bangsa harus dapat bergandengan tangan untuk menjaga tahun politik dan Pemilu 2024 agar terbebas dari isu SARA dan Hoaks yang dapat memecah belah bangsa.
Isu SARA dan Hoaks harus di tangkal secara bersama – sama agar tidak berkembang dan dimanfaatkan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin memecah belah bangsa Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Aktivis Senior tyang juga Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Publik GPII Nanang Qosing saat menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan di Pancasila TV di Jakarta Senin (16/1/2023).
Menurutnya, masyarakat harus dapat bercermin dari Pemilu 2029 dimana ketika itu terjadi polarisasi ditengah masyarakat dengan istilah “Cebong” dan “Kampret”. Padahal hal itu tidak sama sekali mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang santun dan demokratis.
Kita sudah punya pelajaran di Pemilu kemarin seluruh masyarakat hampir terguncang dengan adanya politik identitas. Jadi, mudah-mudahan di awal-awal bulan dan di tahun politik dan Pemilu 2024 jangan mengedepankan atau mengadakan politik identitas, harap Nanang Qosim.
Pentingnya Menkominfo, Bawaslu, dan penyelenggara-penyelenggara pemilu untuk dapat mendeteksi dini sejumlah video ataupun konten yang beredar di media termasuk media sosial agar konten ataupun video yang sudah beberapa tahun lalu tidak di viralkan lagi karena itu menjadi berita bohong atau hoaks, ujar Aktivis Senior GPII itu.
Nanang Qosim menambahkan para stakeholders Pemilu perl;u untuk mengumpulkan para pelajar, pemuda dan organisasi – organisasi kepemudaan untuk dapat membantu menyampaikan pesan -pesan bahwa memang kata – kata yang baik, kata-kata positif itu harus yang lebih banyak disampaikandibandingkan informasi-informasi yang negatif.
Memang tahun ini adalah tahun politik, tahun kompetisi, dan tahun persaingan. Namun, seluruh pemimpin harus mengedepankan kesantunan dan bergandeng tangannya untuk bersama sama memajukan negara yang kita cintai ini karena warisan rumah besar yang namanya NKRI ini tidak boleh pecah, baik pecah secara media, baik pecah secara narasi. Jadi di tahun ini ayolah kita gelorakan persatuan yes. Perpecahan no, tegas Nanang Qosim.