Pidato Presiden Prabowo Serukan Kebijakan Pro-Rakyat dalam Pembangunan
JAKARTA – Hari pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi momentum bersejarah bagi Indonesia. Dalam pidatonya yang penuh dengan semangat kebersamaan, Presiden Prabowo mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu menghadapi tantangan global. “Hari ini kita mendapatkan kehormatan yang sangat besar, dihadiri oleh 19 kepala negara, 19 kepala pemerintahan, serta 15 utusan khusus negara sahabat. Mereka hadir untuk menghormati bangsa dan rakyat Indonesia,” ungkap Presiden Prabowo.
Pidato tersebut bukan hanya sekadar pernyataan syukur, tetapi juga komitmen Presiden Prabowo untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Dalam sumpahnya, ia menyatakan dengan tegas, “Saya Prabowo Subianto dan saudara Gibran Rakabuming Raka telah mengucapkan sumpah untuk mempertahankan UUD, menjalankan semua undang-undang yang berlaku, serta berbakti kepada bangsa dan negara dengan segala kekuatan yang ada pada jiwa dan raga kami. Ini menunjukkan keseriusan untuk menjaga nilai-nilai konstitusi dan melindungi seluruh rakyat Indonesia,” Tegas Presiden Prabowo.
Tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan tentu tidaklah mudah. Namun, Presiden Prabowo menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berani.
“Kita harus menjadi bangsa yang tidak takut tantangan, tidak takut ancaman. Sejarah kita adalah sejarah penuh kepahlawanan dan pengorbanan, dan itu harus selalu kita ingat. Keberanian dan semangat perjuangan rakyat Indonesia, khususnya wong cilik, adalah kunci keberhasilan kemerdekaan yang tidak diraih secara cuma-cuma,” kata Presiden Prabowo dengan penuh keyakinan.
Menghadapi berbagai masalah global dan domestik, Presiden Prabowo mengajak semua pihak untuk berani mengoreksi diri.
“Kita harus berani melihat kenyataan bahwa masih terlalu banyak kebocoran anggaran, korupsi, dan kolusi yang terjadi di berbagai tingkatan,” ujarnya dengan tegas.
Menurutnya, tantangan terbesar Indonesia berasal dari dalam negeri, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya yang masih belum maksimal. Oleh karena itu, ia menyerukan pentingnya perbaikan sistem dan penegakan hukum yang lebih tegas, serta penggunaan teknologi digital untuk mengurangi korupsi.
Salah satu fokus utama Presiden Prabowo adalah ketahanan pangan dan energi. “Indonesia harus segera swasembada pangan dan energi dalam waktu sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh tergantung pada negara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan dan energi kita,” tegasnya.
Menurutnya, Indonesia memiliki semua sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan hal tersebut, mulai dari tanaman seperti kelapa sawit hingga energi terbarukan seperti geothermal dan air. “Kami akan fokus untuk mencapai swasembada energi dan pangan demi masa depan yang lebih mandiri,” imbuhnya.
Presiden Prabowo juga menyinggung pentingnya kesejahteraan rakyat. “Terlalu banyak saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan, yang masih berada di bawah garis kemiskinan, dan anak-anak yang kurang gizi. Untuk mengatasi hal ini, ia berjanji akan memastikan bahwa semua subsidi dan bantuan pemerintah sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, terutama melalui pemanfaatan teknologi digital. Anak-anak kita harus bisa makan bergizi minimal satu kali sehari, dan itu adalah tugas kita sebagai pemimpin,” tegas Presiden Prabowo.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya demokrasi yang santun dan beradab. “Demokrasi kita harus demokrasi yang khas Indonesia, demokrasi yang santun dan menghindari kekerasan, adu domba, serta caci maki. Demokrasi Indonesia harus mengedepankan musyawarah, menghindari perpecahan, dan mendorong kerja sama di semua lapisan masyarakat,” lanjut Presiden Prabowo.
Pidato Presiden Prabowo mencerminkan visi besarnya untuk Indonesia yang lebih baik, dengan fokus pada ketahanan nasional, pemberantasan korupsi, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Ia menutup pidatonya dengan seruan yang kuat: “Kita harus bersatu dan berani menghadapi semua tantangan, demi mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa dan memastikan masa depan yang lebih baik untuk anak cucu kita.”
Dengan semangat baru ini, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo siap menghadapi segala tantangan di depan, dengan optimisme bahwa bersama-sama, bangsa ini akan mencapai kemajuan yang gemilang.
[16:21, 20/10/2024] I nyoman (Dir): Pidato Presiden Prabowo Gaungkan Persatuan dalam Menghadapi Tantangan Bangsa
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdana sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Kura-Kura, Kompleks Parlemen, Senayan, pada Minggu (20/10). Presiden Prabowo menegaskan kesiapan pemerintahannya untuk memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan. Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya persatuan, keberanian menghadapi tantangan, serta komitmennya untuk bekerja demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
Presiden Prabowo, yang didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menekankan bahwa kepemimpinannya tidak hanya untuk mereka yang memilihnya, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. “Kami akan mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia di atas segala golongan apalagi kepentingan pribadi kami,” tegas Prabowo dalam pidatonya yang disambut antusias oleh para hadirin.
Dalam pidatonya, Prabowo juga mengakui bahwa Indonesia memiliki tantangan besar di tengah dinamika global yang semakin kompleks. Meski begitu, ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus tetap optimis karena negara ini diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah. Namun, Prabowo mengingatkan bahwa dengan segala potensi tersebut, bangsa Indonesia juga harus siap menghadapi berbagai tantangan, rintangan, dan ancaman yang ada di depan mata. Oleh karenanya, ia mengajak seluruh rakyat untuk tidak takut menghadapi kesulitan, dan menegaskan bahwa sejarah Indonesia penuh dengan keberanian dan pengorbanan. “Bangsa yang merdeka adalah bangsa yang rakyatnya merdeka, bebas dari ketakutan, bebas dari kemiskinan, bebas dari penderitaan,” lanjutnya.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya persatuan dan kolaborasi dalam menjalankan pemerintahan. Ia menyatakan bahwa kepemimpinannya akan mendorong suasana kebersamaan dan kerja sama antar semua elemen masyarakat, dan menghindari perpecahan yang dapat merusak kemajuan bangsa. “Kita perlu pemimpin-pemimpin yang arif, bijaksana, yang mengerti dan cinta budaya serta sejarah bangsa sendiri,” ungkapnya.
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Prabowo dalam pidatonya adalah komitmen untuk memastikan kesejahteraan rakyat Indonesia. Ia menyebutkan bahwa pemerintahannya akan berfokus pada upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama wong cilik. “Cita-cita kita adalah melihat wong cilik iso gemuyu, wong cilik bisa senyum, bisa tertawa,” tegas Prabowo.
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa kekuasaan yang diemban oleh pemerintah berasal dari rakyat dan harus dijalankan demi kepentingan rakyat. Setiap pemimpin di semua tingkatan diharapkan selalu mengutamakan rakyat dalam setiap kebijakan yang dibuat. “Kita harus selalu ingat bahwa kekuasaan itu adalah milik rakyat, kedaulatan itu adalah kedaulatan rakyat,” tuturnya.
Dengan pidato yang penuh semangat dan visi yang jelas, Presiden Prabowo Subianto menutup dengan keyakinan bahwa Indonesia akan mampu mencapai cita-citanya sebagai bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera. Pemerintahan Prabowo-Gibran siap untuk bekerja keras dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih bersatu selama lima tahun ke depan.
“Marilah kita bersama-sama bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi, rakyat cukup sandang, pangan, papan,” ujar Presiden Prabowo menutup pidatonya, menekankan pentingnya kerja sama seluruh elemen bangsa dalam mencapai tujuan bersama.
Dengan semangat persatuan dan visi yang kuat, pemerintahan Prabowo-Gibran siap untuk memimpin Indonesia menghadapi berbagai tantangan global dan domestik, serta memastikan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. []