Suasana di PT GNI Morowali Utara Sudah Kondusif, Masyarakat Bisa Kembali Beraktivitas Normal

Morowali — Suasana terkini di sekitar PT GNI, Morowali Utara, Sulawesi Tengah sudah kembali kondusif. Seluruh masyarakat bisa kembali melakukan aktivitas mereka secara normal.

Menko Polhukam, Mahfud MD menyatakan bahwa situasi yang berada di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Utara sudah kondusif pascakerusuhan antar pekerja di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) pada Sabtu (14/1) lalu.

Lebih lanjut, dirinya juga berharap supaya masyarakat bisa menjadi tenang dan kembali melakukan aktivitasnya seperti sedia kala.

“Pemerintah berharap agar seluruh masyarakat tenang dan kembali ke kehidupan normal seperti biasa, karena pada saat ini, saat saya menyampaikan pernyataan dan imbauan ini, situasi di Morowali sudah kondusif,” katanya.

Dengan tegas, Menko Polhukam tersebut mengaku bahwa saat ini aparat bersama dengan Pemerintah Daerah dan PT GNI sendiri terus mencari penyelesaian terkait peristiwa tersebut.

Pemerintah RI, sebagaimana dikatakan Mahfud MD juga akan terus menjamin pemenuhan bagi hak-hak para pekerja sesuai dengan ketentuan konstitusi.

Bukan hanya itu, namun kepada PT GNI, diimbau supaya bisa bersikap lebih terbuka sehingga Pemerintah bisa memperoleh data tentang semua tenaga kerja dan juga terkait bagaimana pelaksanaan pengamanan di lingkungan perusahaan tersebut.

Menkopolhukam itu juga mengimbau kepada PT GNI untuk bisa lebih profesional serta mampu menjamin terjadinya kerja-kerja yang kondusif agar kejadian bentrok seperti itu tidak terulang kembali.

“Kemudian perusahaan harus lebih profesional dalam menjamin terjadinya kerja-kerja yang kondusif agar tidak terjadi bentrok antar kelompok-kelompok pekerja,” katanya.

Senada, Dandim 1311 Morowali, Letkol Inf Constantinus Rusmanto dengan tegas membantah adanya isu miring yang menyebutkan bahwa seolah-olah suasana di PT GNI masih mencekam.

“Itu tidak benar. Jaminan kepastian keamanan ini juga perlu disebar ke wilayah lain karena pasca kejadian, ini sangat memengaruhi investasi besar di Morowali,” katanya.

Menurut Dandim Constantinus, saat ini sangat penting untuk terus menyebarkan informasi positif untuk kepada publik. Hal itu mengenai upaya pemulihan pascabentrok yang terjadi.

Dirinya juga meminta bantuan kepada Camat dan Kepala Desa untuk terus mengimbau kepada para warganya dan para tokoh masyarakat, termasuk juga para pendatang supaya tidak mudah terpancing dengan isu-isu negatif yang masih beredar.

Pasalnya, menurut Letkol Constantinus, pada kejadian bentrok di PT GNI ini terdapat upaya untuk membuat konflik SARA.

“Ini sebenarnya aksi damai dilakukan oleh pekerja, tapi ditunggangi untuk kepentingan lain. Ada upaya membuat konflik SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), baik di dalam Morowali Utara maupun antara tenaga kerja asing (TKA) dan karyawan WNI. Perlu kolaborasi lintas sektor untuk mencegah masalah seperti ini,” tuturnya.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo juga turut mengamini bahwa memang situasi yang berada di Morowali Utara itu kini berangsung kondusif. Hal tersebut menurutnya tidak lepas dari upaya Polri untuk tetap mengupayakan adanya dialog antara para pihak terkait.

“Upaya dialog tersebut menghadirkan berbagai pihak terlibat, seperti dari serikat buruh dan perusahaan,” jelas Dedi.