G20 Membuka Ruang Perdagangan, Investasi, dan Industri

G20 Membuka Ruang Perdagangan, Investasi, dan Industri

Oleh : Saiful Anwar )*

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 yang diselenggarakan di Bali, akan membawa banyak dampak positif bagi Indonesia. Diantaranya pada bidang perdagangan, investasi, dan juga industri. Ketiga bidang tersebut sangat penting untuk dimajukan, karena bisa menghapus efek buruk pandemi covid-19 di Indonesia.

Indonesia menjadi Presidensi G20 yang secara otomatis juga menjadi penyelenggara acara internasional ini. KTT G20 akan dilangsungkan di Bali, tanggal 15-16 November 2022 mendatang. Para delegasi dari negara-negara anggota G20 dan tamu undangan, datang dengan senang hati ke Indonesia, untuk melakukan konferensi. Tema G20 tahun ini adalah Recover Together, Recover Stronger.

Selain mempererat hubungan antar negara-negara anggota G20, KTT ini juga memiliki banyak manfaat bagi pemerintah Indonesia. Terutama untuk membuka ruang perdagangan, investasi, dan industri. Ketiga hal ini sangat penting untuk mengatasi dampak negatif pandemi di Indonesia.

Menteri Perdagangan Pratikno menyatakan bahwa James Duddredge, Menteri Perdagangan Internasional Inggris, datang ke Indonesia tanggal 22-23 September 2022. Tujuannya untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri perdagangan, investasi, dan industri G20. Indonesia adalah mitra dagang utama Inggris dan ia sangat senang karena bisa datang ke negeri ini.

Duddridge menyatakan bahwa pertemuan antar menteri perdagangan G20 merupakan kesempatan untuk bekerja sama dengan mitra-mitra dalam prioritas perdagangan Inggris. Selain itu, Inggris akan memanfaatkan KTT G20 sebagai tempat melemparkan isu-isu perdagangan multilateral.

Inggris dan Indonesia akan menjalin kerja sama dagang dibidang makanan dan minuman, serta pertumbuhan hijau. Kerja sama ini akan menitik beratkan pada komitmen akan perdagangan yang bebas dan adil, pasar yang terbuka, dan melawan gangguan pasar.

Hal ini menunjukkan bahwa G20 sangat ampuh untuk membuka ruang perdagangan Indonesia. Penyebabnya karena KTT ini menjadi wadah para menteri perdagangan dari negara anggota G20. Inggris sangat tertarik untuk bekerja sama dalam bidang perdagangan, dan berkemungkinan juga ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

Selain Inggris, bisa jadi ada berbagai negara lain yang ingin bekerja sama dalam bidang perdagangan. Mereka tertarik karena Indonesia dianggap aman untuk bekerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi, karena memiliki kondisi ekonomi dan politik yang stabil. Walau sempat agak goyah karena pandemi selama 2 tahun lebih, tetapi Indonesia berhasil melewati masa sulit.

Kerja sama merupakan tujuan pemerintah dalam menyelenggarakan KTT G20, apalagi tema forum tahun ini adalah Recover Together, Recover Stronger. Kerja sama antar anggota G20 menjadi inti KTT, untuk berasama-sama mengatasi dampak pandemi. Termasuk kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan industri.

Sementara itu, KTT G20 juga membuka ruang bagi industri karena dipicu oleh banyaknya investor asing ke Indonesia. Selama ini sudah banyak industri yang bekerja sama dengan pengusaha asing. Akan ada lebih banyak penanam modal asing yang masuk, karena setelah melihat liputan KTT G20, mereka melihat bahwa Indonesia sudah maju dan sangat cocok untuk dijadikan tempat investasi dan industri.

Para pengusaha asing tertarik untuk membangun industri dan menanamkan modalnya, karena percaya akan kemampuan para pengusaha Indonesia. Payung hukumnya juga ada yakni UU Cipta Kerja. Ditambah lagi dengan jaminan langsung dari Presiden Jokowi bahwa investasi di Indonesia sangat menguntungkan, sehingga mereka langsung ingin bekerja sama, setelah KTT G20 selesai.

Telisa Aulia, ekonom dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa KTT G20 menjadi momen untuk melihat langsung potensi investasi Indonesia. Dalam artian, para delegasi G20 dan tamu undangan dari negara-negara lain akan melihat dengan mata kepala sendiri, bahwa Indonesia sangat cocok dijadikan tempat investasi.

Delegasi G20 menikmati keindahan Bali dan mereka tertarik untuk menanamkan modalnya di bidang pariwisata. Saat ini pariwisata Bali mulai bangkit dan hotel-hotel serta resort juga ramai lagi. Mereka akan tertarik membangun hotel juga dan kerja sama ini saling menguntungkan, antara penanam modal asing dengan pengusaha lokal.

Kemudian, para delegasi dari negara-negara anggota G20 akan melihat betapa damainya Indonesia, terutama Bali, yang penuh dengan toleransi. Perdamaian ini sangat diperlukan karena menimbulkan kestabilan bidang politik dan sosial. Tidak ada isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) di Indonesia, sehingga cocok dijadikan tempat investasi. Kestabilan politik juga merupakan salah satu syarat dari para investor.

Syarat kestabilan politik dan ekonomi amat wajar karena para investor asing ingin agar usahanya menguntungkan. Jika situasi politik dan ekonomi aman, dan tidak ada ancaman kudeta, resesi, inflasi, atau krisis moneter, maka mereka akan tenang dan menanamkan modalnya di Indonesia.

KTT G20 merupakan ajang internasional yang bisa mempererat persahabatan antar negara anggotanya. Selain bersahabat, mereka juga saling dukung, karena tema KTT tahun ini adalah recover together, recover stronger, dan mendukung azas kebersamaan. KTT ini juga membuka ruang perdagangan, industri, dan investasi Indonesia, sehingga akan makin maju.

 

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute